Selasa, 09 November 2010

ARTIKEL INFLASI (5)


 INFLASI INDONESIA

Indonesia sebagai Negara berkembang, inflasi yang tinggi sangat mungkin terjadi. Menurut sejarah, Indonesia pernah mengalami inflasi yang mencapai 600% pada tahun ’60-an. Pada waktu itu inflasi diakibatkan dari kondisi politik yang tidak menentu, disamping jumlah uang beredar terlalu banyak. Sejak tahun 2008 tingkat inflasi Indonesia mulai menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat inflasi Indonesia sepanjang tahun 2009 mencapai 2,78% jauh di bawah target. Presentase ini merupakan presentase terendah sejak tahun 1999.
            Tingkat inflasi yang rendah sepanjang tahun 2009 disebabkan oleh terjadinya deflasi pada barang-barang yang harganya ditetapkan oleh pemerintah, seperti bahan bakar minyak dan listrik. Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah juga membantu menahan tingkat inflasi, terutama yang disebabkan oleh inflasi barang-barang impor. Tingkat inflasi di Indonesia memang telah mengalami penurunan yang cukup berarti. Namun, pada Mei 2010 tingkat inflasinya naik berkisar 4,16% dan Bank Dunia memperkirakan inflasi Indonesia pada tahun depan akan mencapai 5,4%. Hal ini menandakan Indonesia masih harus berjaga-jaga apabila terjadi kenaikan lagi.

LAPORAN INFLASI (Indeks Harga Konsumen)
Bulan Tahun
Tingkat Inflasi
Mei 2010
4.16 %
April 2010
3.91 %
Maret 2010
3.43 %
Februari 2010
3.81 %
Januari 2010
3.72 %
Desember 2009
2.78 %
November 2009
2.41 %
Oktober 2009
2.57 %
September 2009
2.83 %
Agustus 2009
2.75 %
Juli 2009
2.71 %
Juni 2009
3.65 %
Mei 2009
6.04 %
April 2009
7.31 %
Maret 2009
7.92 %
Februari 2009
8.60 %
Januari 2009
9.17 %
Desember 2008
11.06 %
November 2008
11.68 %




SUMBER : http://kandankilmu.blogspot.com/2010/06/inflasi-indonesia-i-ndonesia-sebagai.html

KOMENTAR :
Artikel ini cukup jelas
karena di dalamnya berisi pengumuman presentasi laju inflasi yang terjadi di Indonesia.
Selain itu, ada tabel yang memberi informasi tentang presentasi laju inflasi setiap bulannya

Sabtu, 06 November 2010

ARTIKEL INFLASI (4)

Di internet telah banyak beredar artikel ataupun makalah tentang inflasi.Itu dikarenakan inflasi memang tidak dapat dipisahkan dari Perekonomian Indonesia.

Definisi Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga umum untuk menaik secara umum dan terus menerus atau juga dapat dikatakan suatu gejala terus naiknya harga-harga barang dan berbagai faktor produksi umum,secara terus-menerus dalam periode tertentu.Perlu diingat bahwa kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi.

Penyebab Inflasi, dapat dibagi menjadi :
1.     Demand Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan permintaan agregat yang melebihi kenaikan penawaran agregat
2.     Supply Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan penawaran agregat yang melebihi permintaan agregat
3.     Demand Supply Inflation, yaiti inflasi yang disebabkan oleh kombinasi antara kenaikan permintaan agregat yang kemudian diikuti oleh kenaikan penawaran agregat,sehingga harga menjadi meningkat lebih tinggi
4.     Supressed Inflation atau Inflasi yang ditutup-tutupi, yaitu inflasi yang pada suatu waktu akan timbul dan menunjukkan dirinya karena harga-harga resmi semakin tidak relevan dalam kenyataan
Penggolongan Inflasi

1. Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi
  • Inflasi Ringan (Di bawah 10% setahun)
  • Inflasi Sedang (antara 10-30% setahun)
  • Inflasi Berat ( antara 50-100% setahun)
  • Hiper Inflasi (di atas 100% setahun)
2. Berdasar Sebab musabab awal dari Inflasi
  • Demand Inflation, karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat
  • Cost Inflation, karena kenaikan biaya produksi
3. Berdasar asal dari inflasi
  • Domestic Inflatuon, Inflasi yang berasal dari dalam negeri
  • Imported Inflation, Inflasi yang berasal dari luar negeri
Dampak Postitif Inflasi
Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar).

Dampak Negatif Inflasi
Pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
SUMBER :


KOMENTAR : Artikel ke empat ini hampir sama dengan artikel pertama.
Masih ada kekurangannya, karena di artikel ini tidak dituliskan bagaimana cara-cara untuk menangani dampak dari inflasi yang terjadi.
Tetapi walaupun begitu, artikel ini cukup menarik untuk di baca.

ARTIKEL INFLASI (3)

Laju Inflasi di Indonesia Timur Naik 0.87 Persen

Makassar, NTT Online - Laju inflasi di kawasan timur Indonesia mengalami peningkatan beberapa persen, saat ini mencapai lima persen. Kondisi ini disebabkan  kenaikan harga bahan makanan dan kelompok makanan jadi. Sementara kenaikan harga terpengaruh dari rencana kenaikan tarif dasar listrik pada triwulan III 2010.
Pimpinan Bank Indonesia Makassar Lambek A Siahaan melalui rilisnya siang ini menyebutkan, laju inflasi di Sulawesi Selatan naik dari 3,46 persen menjadi 5,00 persen. Secara umum di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua naik 3,51 persen menjadi 4,38 persen.
“Laju inflasi di Sulawesi, Maluku dan Papua pada triwulan II 2010 masih relatif terkendali meskipun terdapat kecendrungan meningkat dari triwulan sebelumnya, namun masih berada dibawah laju inflasi nasional yaitu sebesar 5,05 persen,” katanya.
Dia juga mengatakan, kinerja perbankan di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua menunjukkan pertumbuhan positif. Pada Mei 2010 mengalami pertumbuhan 13,91 persen, namun melambat dibandingkan bulan yang sama tahun lalu  mencapai 20,36 persen. Terjadi pula pelambatan pertumbuhan dana pihak  ketiga pada bulan Mei tahun ini dibandingkan tahun lalu dengan selisih sekitar empat persen.
“Ini karena kontraksi pada simpanan giro dan melambatnya pertumbuhan depositio,” ucap dia.
Terkhusus di Sulawesi Selatan, kata dia, pertumbuhan kredit relatif lebih baik, mencapai 19,06 persen di bulan Mei. Berbeda dengan pertumbuhan dana pihak ketiga yang mengalami perlambatan.
“Pertumbuhan kredit di Sulawesi Selatan tersebut didorong oleh kredit investasi yang meningkat cukup tajam yaitu sebesar 29,04 persen dan pertumbuhan kredit modal kerja sebesar 24,05 persen,” ungkapnya.
Melihat perkembangan tersebut, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur akan mengalami peningkatan 6,9 persen sampai 8,56 persen. Menurutnya, peningkatan konsumsi yang didukung kenaikan pendapatan masyarakat dan kegiatan invetasi menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
Sementara laju inflasi pada triwulan III nanti diperkirakan meningkat karena dipicu meningkatnya konsumsi di bulan Ramadan, hari raya, kenaikan tarif dasar listrik, dan realisasi program yang bersumber dari APBD. tempointeraktif.com
Sumber : http://www.nttonlinenews.com/ntt/index.php?option=com_content&view=article&id=7411:laju-inflasi-di-indonesia-timur-naik-087-persen&catid=35:ekonomi&It...

KOMENTAR : Komentar saya artikel ini sangat menarik
di mana di dalamnya terdapat penjelasan bahwa kinerja oerbankan di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua menunjukan pertumbuhan positif.
walaupun pertumbuhan kinerja itu naik turun.
Tetapi yang terpenting, perbankan sudah mencoba mengatasi dengan baik

ARTIKEL INFLASI (2)

Laju inflasi perlu diwaspadai

JAKARTA Laju inflasi dinilai sebagai salah satu tantangan yang perlu diwaspadai perekonomian Indonesia karena tingkat inflasi sampai dengan akhir tahun diperkirakan mencapai 6,3%-6,5%.
Ekonom Mandiri Sekuritas Des-try Damayanti mengatakan proyeksi tersebut masih bersifat sementara karena masih menunggu angka inflasi Agustus 2010. "Proyeksi sekarang 5,9% karena masih menunggu angka Agustus 2010 keluar, tapi revisi ke atasnya pasti," katanya Senin.
Dia menjelaskan peningkatan permintaan domestik akan meningkatkan tekanan inflasi pada tahun ini.
Puncak inflasi diperkirakan terjadi pada Agustus di mana inflasi bisa mencapai 6,7%-7% secaratahunan atau year on year. Implikasinya, katanya, kenaikan inflasi tersebut akan diikuti oleh kenaikan BI rate menjadi 7% pada kuartal IV/2010 hingga akhir tahun.
Beberapa barang strategis diperkirakan meningkat pada 2011. Rencana kenaikan lanjutan TDL sebesar 15% pada 2011, harga LPG 3 kg, dan kebijakan pemerintah untuk memotong subsidi akan turut menyumbang inflasi.
Faktor lain yang juga akan menekan inflasi, lanjut Destry, adalah peningkatan tarif dasar listrik (TDL) rata-rata 10% pada Juli 2010, tidak [Menentunya perubahan musim yang mengganggu hasil panen, dan buruknya sistem logistik yang memengaruhi kualitas arus barang. "Komponen inflasi terbesar akan dipengaruhi oleh bahan makanan," ujarnya.
Untuk menjaga stabilitas inflasi,
Destry menyarankan agar pemerintah menjaga suplai makanan dengan cara memperbaiki infrastruktur. "Tantangan utama ke depan adalah pembangunan infrastruktur. Ini perlu supaya distribusi makanan bisa bagus dan merata. Sektor agribisnis juga mesti jadi perhatian pemerintah," tuturnya.
Destry mengatakan momentum pertumbuhan ekonomi masih akan terus berlanjut yang didukung oleh domestik ekonomi yang kuat dan mulai membaiknya ekspor Indonesia.
Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan akhir tahun diproyeksikan akan tumbuh mencapai 6% dan berlanjut ke level 6,3% di 2011.
"Potensi dari Indonesia begitu dahsyat. Indonesia kini jadi radar investasi secara global sehingga semua dunia sekarang melihat
Indonesia," katanya.
Mengenai rupiah, Destry memperkirakan nilai tukar mata uang itu hingga akhir tahun 2010 akan menguat menuju level Rp8.927 per dolar Amerika Serikat terkait dengan derasnya aliran dana asing masuk (capital inflow) ke pasar keuangan Indonesia.
"Rupiah diperkirakan stabil dengan tren yang menguat terbatas ke level Rp8.927 per dolar AS pada akhir 2010 seiring dengan tingginya aliran dana masuk," katanya.
Menurut dia, peluang Indonesia mendapatkan peringkat investment grade pada 2011 akan mendorong semakin besarnya aliran dana asing yang masuk ke Indonesia.
"Arus modal asing masuk cukup deras ke pasar Indonesia di tengah masih tingginya ketidakpastian negara maju. Ini merupakan tantangan," jelasnya.
SUMBER : http://bataviase.co.id/node/356141

KOMENTAR :
Dalam artikel ini dijelaskan tentang tingkat laju inflasi di Indonesia yang berubah-rubah.
Menurut saya,
Seharusnya di artikel ini dituliskan bagaimana menangani laju inflasi yang tidak terkendali.
Bukan hanya sekedar berkomentar.

Rabu, 03 November 2010

ARTIKEL INFLASI (1)

* PENGERTIAN INFLASI

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain : konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.

* Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu :
1. Inflasi ringan
    Terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun.
2. Inflasi sedang
    Terjadi antara 10%-30% setahun.
3. Inflasi berat
    Terjadi antara 30%-100% setahun.
4. Inflasi hiperinflasi atau inflasi tak terkendali
    Terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

* PENYEBAB INFLASI

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu :
1. Tarikan Permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar).
2. Desakan (tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi).

* MENGUKUR INFLASI

Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat presentase perybahan sebuah indeks harga.
Indeks harga tersebut diantaranya :

1. Indeks Harga Konsumen
2. Indeks Biaya Hidup
3. Indeks Harga Produsen
4. Indeks Harga Komoditas
5. Indeks Harga Barang-Barang Modal

* DAMPAK INFLASI

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif tergantung parah atau tidaknya inflasi.

- Apabila inflasi itu ringan
Justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik.
Yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.

- Apabila inflasi itu dalam keadaan parah
Yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat cepat.


KOMENTAR :
Artikel ini berisi lengkap, mulai dari pengertian sampai dampak dari inflasi.
Jadi dapat mempermudah say mencari apa saja yang bersangkutan dengan inflasi.