Kehamilan merupakan hadiah terbesar dari Yang Maha Kuasa kepada para wanita sebagai seorang istri dan calon ibu. Hadiah terbesar pula untuk sang suami. Jika seorang wanita hamil, itu berarti Yang Maha Kuasa sudah mempercayai wanita tersebut untuk merawat, menjaga dan mendidik titipan-Nya.
Hadiah terbesar inilah yang sudah saya dapatkan dari Allah. Saya sudah dipercaya untuk menjaga titipan dari-Nya. Sudah berjalan 15 minggu kandungan saya. Sungguh bahagia rasanya menjaga titipan dari Allah walau baru didalam kandungan. Tidak sabar menunggu kelahiran sang jabang bayi.
Walaupun di awal kehamilan rasanya mengganggu segala aktifitas, karena saya mengalami muntah-muntah serta pusing yang sering sekali setiap harinya, tapi syukur Alhamdulillah, seiring bertumbuhnya janin di kandungan saya, muntah-muntah serta pusing itu mulai berkurang.
Kurang lebih 5 bulan lagi titipan dari Allah ini akan terlahir langsung dari rahim saya. Ada rasa takut karena ini kehamilan pertama, namun rasa takut itu bisa dikalahkan dengan rasa bahagia menyambut calon malaikat untuk ku dan suami ku. Semoga ia terlahir menjadi anak yang sehat, soleh dan solehah, serta membanggakan semua orang terutama kedua orang tuanya. Amin
Sabtu, 21 September 2013
Demonstrasi Buruh 01 Mei 2013 (Tulisan 2 Baru)
Aksi demonstrasi kaum buruh dalam rangka memperingati hari buruh internasional yang jatuh pada hari Rabu, 01 Mei 2013 berlangsung serentak di sejumlah kota seluruh Indonesia. Di Ibu Kota Jakarta, demonstrasi dilakukan sejak pagi dan tersebar di beberapa titik di Jakarta, seperti depan gedung DPR RI Senayan, kantor KPU, Kemenakertrans, Balaikota dan Bunderan HI yang akan dipusatkan di Gelora Bung Karno (GBK) kemudian massa aksi demo terakumulasi di depan Istana Negara.
Akibatnya, massa pendemo di depan kantor presiden itu semakin menyemut. Masing-masing kelompok massa mengisi waktunya hingga habis waktu yang diperbolehkan berdemo yakni pukul 18.00 wib dengan mendengarkan orasi dari mobil komando mereka. Selain terkonsentrasi di GBK, ribuan massa buruh lainnya yang melakukan aksi di kawasan Bunderan HI melakukan aksi longmarch atau berjalan kaki menyusuri Jl. Jendela Sudirman dan MH Thamrin menuju istana untuk bergabung dengan beberapa elemen yang sudah berada di tempat itu sejak pagi.
Massa dari berbagai organisasi buruh yang melakukan longmarch dari Bunderan HI menuju istana, datang dari berbagai kawasan industri baik di Jakarta maupun kota-kota sekitar Jakarta seperti Tangerang, Bekasi, maupun Bogor. Datang dengan cara berkelompok, mereka menggunakan puluhan bus ukuran besar yang diparkir di Jl Sudirman arah menuju istana.
Diperkirakan jumlah massa yang akan terkonsentrasi di istana pada sore hari mencapai puluhan ribu. Pada siang hari menuju sore hari, beberapa kelompok massa buruh secara bergelombang terus berdatangan dan memenuhi halaman depan istana negara. Untuk mengantisipasi kemungkinan hal yang tidak diinginkan, sebanyak 1.400 aparat keamanan yang terdiri dari unsur kepolisian dan TNI disiagakan di kawasan istana untuk mengamankan salah satu obyek fital ini.
Rencananya, massa buruh di istana selanjutnya akan menuju ke GBK untuk bergabung dengan ribuan massa yang sudah ada di tempat itu sebelumnya. Di kawasan GBK, aparat yang disiagakan jumlahnya lebih besar yakni 16 ribu personil yang terdiri dari unsur Polri dan TNI.
Tuntutan para buruh masih sama dengan tema tuntutan demo-demo sebelumnya yakni penghapusan sistemn outsourching atau kerja kontrak, peningkatan kesejahteraan buruh, dan kepastian jaminan sosial para buruh.
SUMBER BERITA : http://berita.maiwanews.com/demo-buruh-1-mei-2013-di-jakarta-berpusat-di-istana-30129.html
Akibatnya, massa pendemo di depan kantor presiden itu semakin menyemut. Masing-masing kelompok massa mengisi waktunya hingga habis waktu yang diperbolehkan berdemo yakni pukul 18.00 wib dengan mendengarkan orasi dari mobil komando mereka. Selain terkonsentrasi di GBK, ribuan massa buruh lainnya yang melakukan aksi di kawasan Bunderan HI melakukan aksi longmarch atau berjalan kaki menyusuri Jl. Jendela Sudirman dan MH Thamrin menuju istana untuk bergabung dengan beberapa elemen yang sudah berada di tempat itu sejak pagi.
Massa dari berbagai organisasi buruh yang melakukan longmarch dari Bunderan HI menuju istana, datang dari berbagai kawasan industri baik di Jakarta maupun kota-kota sekitar Jakarta seperti Tangerang, Bekasi, maupun Bogor. Datang dengan cara berkelompok, mereka menggunakan puluhan bus ukuran besar yang diparkir di Jl Sudirman arah menuju istana.
Diperkirakan jumlah massa yang akan terkonsentrasi di istana pada sore hari mencapai puluhan ribu. Pada siang hari menuju sore hari, beberapa kelompok massa buruh secara bergelombang terus berdatangan dan memenuhi halaman depan istana negara. Untuk mengantisipasi kemungkinan hal yang tidak diinginkan, sebanyak 1.400 aparat keamanan yang terdiri dari unsur kepolisian dan TNI disiagakan di kawasan istana untuk mengamankan salah satu obyek fital ini.
Rencananya, massa buruh di istana selanjutnya akan menuju ke GBK untuk bergabung dengan ribuan massa yang sudah ada di tempat itu sebelumnya. Di kawasan GBK, aparat yang disiagakan jumlahnya lebih besar yakni 16 ribu personil yang terdiri dari unsur Polri dan TNI.
Tuntutan para buruh masih sama dengan tema tuntutan demo-demo sebelumnya yakni penghapusan sistemn outsourching atau kerja kontrak, peningkatan kesejahteraan buruh, dan kepastian jaminan sosial para buruh.
SUMBER BERITA : http://berita.maiwanews.com/demo-buruh-1-mei-2013-di-jakarta-berpusat-di-istana-30129.html
Hubungan Industrial Pancasila "PT. POS INDONESIA" (Tulisan 1 Baru)
PT. POS INDONESIA
• VISI DAN MISI PERUSAHAAN
VISI
Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan layanan suratpos, paket, dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya.
MISI
- Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik
- Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi
- Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh
- Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat
- Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh
pemangku kepentingan
MOTTO
Tepat Waktu Setiap Waktu ( On Time Every Time )
• TATA NILAI DASAR PERUSAHAAN
Dalam melaksanakan misi perusahaan menjunjung nilai-nilai yang menjadi koridor dalam menjalankan bisnis. Nilai-nilai tersebut terdiri dari input values, process values dan output values ( I-P-O Values) sebagai berikut :
1. Input values merupakan nilai-nilai yang dicari dari orang-orang yang bekerja di Pos Indonesia, yang terdiri dari :
- Integrity : menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai etika yang berlaku di masyarakat dan perubahaan.
- Commitment : menjunjung tinggi dan melaksanakan tujuan perusahaan dan/atau sasaran tugas.
- Resilience : mampu beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam setiap perubahan lingkungan.
- Spiritual : menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai-nilai spiritual.
- Respect : bertindak dengan menghargai harkat dan martabat orang lain.
2. Process Values : merupakan nilai-nilai yang diperhatikan dalam mencapai dan memelihara condition of enterprise excellence, yang terdiri dari :
- Teamwork : mampu bekerjasama dalam mencapai tujuan.
- Discipline : melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangan.
- Proactive : mengantisipasi dan merespon secara tepat masalah-masalah yang timbul dalam pekerjaan.
- Achievement : mengupayakan tercapainya sasaran dengan hasil terbaik.
- Systemic Thingking : menyikapi dan berfikir secara sistematis untuk melihat hubungan sebab akibat.
- Accountable : mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan norma yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan.
- Merit : memberikan apresiasi terhadap pencapaian kerja.
3. Output Values : merupakan nilai-nilai yang diperhatikan oleh pemangku kepentingan ketika menilai kinerja perusahaan, yang terdiri dari :
- Customer Values : memberikan benefit yang lebih besar dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan oleh pelanggan.
- Communicative : mampu menyampaikan dan menerima ide, pendapat dan informasi secara jelas dengan menggunakan media komunikasi yang tersedia.
- Trustworthy : memegang teguh amanah yang diberikan.
• STANDAR ETIKA BISNIS
ETIKA PERUSAHAAN DENGAN PEKERJA (HUBUNGAN INDUSTRIAL)
1. Status pekerja di Perusahaan terdiri atas Karyawan dan calon Karyawan. Di samping kategori tersebut, Perusahaan juga memperkerjakan Karyawan kontrak dalam jangka waktu atau proyek tertentu. Terhadap kedua klasifikasi pekerja tersebut, Perusahaan mempunyai komitmen untuk memperlakukan seluruh pekerja sesuai dengan hak dan kewajibannya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. Perusahaan menerapkan sistem manajemen human assets berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, adil, motivatif dan bebas dari bias karena perbedaan suku, asal-usul, jenis kelamin, agama, dan asal kelahiran serta hal-hal yang tidak terkait dengan kinerja. Perusahaan juga mengakui hak pekerja untuk berserikat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3. Perusahaan selalu mengembangkan dan meningkatkan kualitas aset Pekerja yang merupakan aset utama pada Perusahaan. Oleh karena itu pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam Perusahaan merupakan hal yang penting.
4. Perusahaan selalu melakukan pembinaan dan pengembangan pekerja yang berpedoman pada Budaya Perusahaan, Kebijakan Perusahaan di bidang kepegawaian, Peraturan Pokok Kepegawaian dan Peraturan Pokok-pokok Organisasi. Perusahaan juga menjamin bahwa peraturan-peraturan tersebut di atas sesuai dengan standar Good Corporate Governance.
5. Perusahaan mempunyai Kantor Pusat, Kantor Divisi Regional (Divre) dan Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang beroperasi di berbagai daerah dengan agama, budaya, tradisi, adat istiadat, kondisi pekerja serta peraturan setempat yang berbeda-beda. Meskipun peka terhadap perbedaan-perbedaan tersebut, Perusahaan tetap menerapkan praktik-praktik yang didasarkan pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
6. Perusahaan menetapkan beberapa kebijakan mengenai pekerja dan hubungan industrial antara lain:
- Melakukan penataan pekerjaan dengan baik sehingga memotivasi dan memberdayakan pekerja
- Mengusahakan agar skema remunerasi yang diterima pekerja, secara umum mengikuti peraturan serta sebanding dan kompetitif dengan industri sejenis
- Memberikan kesempatan kepada pekerja untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang sejalan dengan kompetensi dan kebutuhan Perusahaan
- Meningkatkan disiplin pekerja agar mematuhi aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
- Menerapkan reward dan punishment secara adil sesuai prestasi atau tingkat kesalahan pekerja
- Memberikan hak kepada pekerja untuk berserikat sesuai peraturan perundangan yang berlaku, serta melindungi hak pekerja untuk memilih atau tidak memilih menjadi anggota Serikat Pekerja
- Menempatkan PKB sebagai komitmen Perusahaan
- Memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi pekerja
- Memberikan hak-hak purna bakti sesuai ketentuan yang berlaku
- Mengacu kepada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dalam hal kesejahteraan pekerja, kompetisi yang sehat, penyediaan sarana dan prasarana kerja
- Melaksanakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) secara konsisten
- Menyediakan penasehat hukum kepada pekerja dalam setiap tahapan proses hukum yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya di Perusahaan yang bukan merupakan pengaduan Perusahaan
- Menempatkan Serikat Pekerja sebagai mitra Perusahaan dengan mengikutsertakan Serikat Pekerja untuk menghadiri dan memberikan masukan dalam pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) menurut tingkatan organisasi masing-masing.
7. Perusahaan menyadari sepenuhnya adanya perubahan lingkungan bisnis yang dinamis. Untuk itu segenap jajaran Perusahaan baik Direksi, manajemen dan pekerja akan selalu berusaha untuk menjalin kemitraan agar saling mendukung dalam mencapai tujuan dan kemajuan bersama. Perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan mutu manajemen dan kualitas pekerja sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.
8. Pekerja juga memiliki berbagai kewajiban yang harus dipenuhi terhadap Perusahaan. Kewajiban pekerja terhadap Perusahaan antara lain :
- Setiap pekerja wajib menaati PKB, Nilai-nilai Perusahaan dan semua peraturan yang dikeluarkan Perusahaan
- Setiap pekerja wajib mendahulukan kepentingan Perusahaan yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan tanggung jawabnya
- Setiap pekerja wajib mengerahkan segala daya dan upaya dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang diserahkan kepadanya
- Setiap pekerja wajib menjaga harta milik dan nama baik Perusahaan
- Setiap pekerja yang menjadi atasan wajib membina dan memberikan teladan pada pekerja di lingkungannya.
• PENYUSUNAN PEDOMAN RISK MANAJEMEN
Proses penyusunan pedoman Risk Manajemen dimulai Bulan Juni 2006 dengan melakukan assessment terbatas untuk bagian-bagian tertentu di Perusahaan.
Manajemen wajib menetapkan suatu sistem pengendalian yang efektif untuk mengamankan asset dan investasi perusahaan. Dalam hal ini faktor penaksiran risiko yang meliputi proses identifikasi, pengukuran dan penyusunan prioritas risiko sangat menentukan dalam rancangan pengendalian yang diperlukan sehingga sesuai dengan respon yang diharapkan. Untuk maksud tersebut, dokumentasi proses risk assessment menjadi penting bagi perusahaan sehingga dapat dilakukan proses revieu secara periodik dan selanjutnya dapat diketahui tingkat efektifitas sistem pengendalian yang dijalankan serta pengelolaan yang tepat atas risiko yang dihadapi perusahaan.
Selanjutnya penentuan strategi yang tepat dalam rangka pencapaian visi dan misi perusahaan menjadi hal yang sangat menentukan dalam merumuskan tujuan dan target-target yang hendak dicapai. Dalam hal rencana kerja dan target-target operasi yang terlalu optimistis tanpa suatu pengelolaan risiko dan rancangan pengendalian internal yang cukup, tentu akan berdampak dalam pelaksanaannya yang pada gilirannya akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Oleh karena itu upaya yang perlu dilakukan dalam hal kebijakan dan pengendalian serta pengelolaan risiko yang dijalankan, sehingga dapat diyakini apakah penetapan strategi dan tujuan dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan telah dirumuskan secara benar dan telah mempertimbangkan hasil penaksiran dan analisa risiko yang cukup serta telah dirancang pengendalian dan pengawasan yang memadai.
SUMBER : http://www.posindonesia.co.id/index.php/profil-perusahaan/good-corporate-governance
• VISI DAN MISI PERUSAHAAN
VISI
Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan layanan suratpos, paket, dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya.
MISI
- Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik
- Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi
- Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh
- Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat
- Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh
pemangku kepentingan
MOTTO
Tepat Waktu Setiap Waktu ( On Time Every Time )
• TATA NILAI DASAR PERUSAHAAN
Dalam melaksanakan misi perusahaan menjunjung nilai-nilai yang menjadi koridor dalam menjalankan bisnis. Nilai-nilai tersebut terdiri dari input values, process values dan output values ( I-P-O Values) sebagai berikut :
1. Input values merupakan nilai-nilai yang dicari dari orang-orang yang bekerja di Pos Indonesia, yang terdiri dari :
- Integrity : menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai etika yang berlaku di masyarakat dan perubahaan.
- Commitment : menjunjung tinggi dan melaksanakan tujuan perusahaan dan/atau sasaran tugas.
- Resilience : mampu beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam setiap perubahan lingkungan.
- Spiritual : menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai-nilai spiritual.
- Respect : bertindak dengan menghargai harkat dan martabat orang lain.
2. Process Values : merupakan nilai-nilai yang diperhatikan dalam mencapai dan memelihara condition of enterprise excellence, yang terdiri dari :
- Teamwork : mampu bekerjasama dalam mencapai tujuan.
- Discipline : melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangan.
- Proactive : mengantisipasi dan merespon secara tepat masalah-masalah yang timbul dalam pekerjaan.
- Achievement : mengupayakan tercapainya sasaran dengan hasil terbaik.
- Systemic Thingking : menyikapi dan berfikir secara sistematis untuk melihat hubungan sebab akibat.
- Accountable : mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan norma yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan.
- Merit : memberikan apresiasi terhadap pencapaian kerja.
3. Output Values : merupakan nilai-nilai yang diperhatikan oleh pemangku kepentingan ketika menilai kinerja perusahaan, yang terdiri dari :
- Customer Values : memberikan benefit yang lebih besar dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan oleh pelanggan.
- Communicative : mampu menyampaikan dan menerima ide, pendapat dan informasi secara jelas dengan menggunakan media komunikasi yang tersedia.
- Trustworthy : memegang teguh amanah yang diberikan.
• STANDAR ETIKA BISNIS
ETIKA PERUSAHAAN DENGAN PEKERJA (HUBUNGAN INDUSTRIAL)
1. Status pekerja di Perusahaan terdiri atas Karyawan dan calon Karyawan. Di samping kategori tersebut, Perusahaan juga memperkerjakan Karyawan kontrak dalam jangka waktu atau proyek tertentu. Terhadap kedua klasifikasi pekerja tersebut, Perusahaan mempunyai komitmen untuk memperlakukan seluruh pekerja sesuai dengan hak dan kewajibannya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. Perusahaan menerapkan sistem manajemen human assets berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, adil, motivatif dan bebas dari bias karena perbedaan suku, asal-usul, jenis kelamin, agama, dan asal kelahiran serta hal-hal yang tidak terkait dengan kinerja. Perusahaan juga mengakui hak pekerja untuk berserikat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3. Perusahaan selalu mengembangkan dan meningkatkan kualitas aset Pekerja yang merupakan aset utama pada Perusahaan. Oleh karena itu pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam Perusahaan merupakan hal yang penting.
4. Perusahaan selalu melakukan pembinaan dan pengembangan pekerja yang berpedoman pada Budaya Perusahaan, Kebijakan Perusahaan di bidang kepegawaian, Peraturan Pokok Kepegawaian dan Peraturan Pokok-pokok Organisasi. Perusahaan juga menjamin bahwa peraturan-peraturan tersebut di atas sesuai dengan standar Good Corporate Governance.
5. Perusahaan mempunyai Kantor Pusat, Kantor Divisi Regional (Divre) dan Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang beroperasi di berbagai daerah dengan agama, budaya, tradisi, adat istiadat, kondisi pekerja serta peraturan setempat yang berbeda-beda. Meskipun peka terhadap perbedaan-perbedaan tersebut, Perusahaan tetap menerapkan praktik-praktik yang didasarkan pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
6. Perusahaan menetapkan beberapa kebijakan mengenai pekerja dan hubungan industrial antara lain:
- Melakukan penataan pekerjaan dengan baik sehingga memotivasi dan memberdayakan pekerja
- Mengusahakan agar skema remunerasi yang diterima pekerja, secara umum mengikuti peraturan serta sebanding dan kompetitif dengan industri sejenis
- Memberikan kesempatan kepada pekerja untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang sejalan dengan kompetensi dan kebutuhan Perusahaan
- Meningkatkan disiplin pekerja agar mematuhi aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
- Menerapkan reward dan punishment secara adil sesuai prestasi atau tingkat kesalahan pekerja
- Memberikan hak kepada pekerja untuk berserikat sesuai peraturan perundangan yang berlaku, serta melindungi hak pekerja untuk memilih atau tidak memilih menjadi anggota Serikat Pekerja
- Menempatkan PKB sebagai komitmen Perusahaan
- Memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi pekerja
- Memberikan hak-hak purna bakti sesuai ketentuan yang berlaku
- Mengacu kepada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dalam hal kesejahteraan pekerja, kompetisi yang sehat, penyediaan sarana dan prasarana kerja
- Melaksanakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) secara konsisten
- Menyediakan penasehat hukum kepada pekerja dalam setiap tahapan proses hukum yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya di Perusahaan yang bukan merupakan pengaduan Perusahaan
- Menempatkan Serikat Pekerja sebagai mitra Perusahaan dengan mengikutsertakan Serikat Pekerja untuk menghadiri dan memberikan masukan dalam pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) menurut tingkatan organisasi masing-masing.
7. Perusahaan menyadari sepenuhnya adanya perubahan lingkungan bisnis yang dinamis. Untuk itu segenap jajaran Perusahaan baik Direksi, manajemen dan pekerja akan selalu berusaha untuk menjalin kemitraan agar saling mendukung dalam mencapai tujuan dan kemajuan bersama. Perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan mutu manajemen dan kualitas pekerja sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.
8. Pekerja juga memiliki berbagai kewajiban yang harus dipenuhi terhadap Perusahaan. Kewajiban pekerja terhadap Perusahaan antara lain :
- Setiap pekerja wajib menaati PKB, Nilai-nilai Perusahaan dan semua peraturan yang dikeluarkan Perusahaan
- Setiap pekerja wajib mendahulukan kepentingan Perusahaan yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan tanggung jawabnya
- Setiap pekerja wajib mengerahkan segala daya dan upaya dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang diserahkan kepadanya
- Setiap pekerja wajib menjaga harta milik dan nama baik Perusahaan
- Setiap pekerja yang menjadi atasan wajib membina dan memberikan teladan pada pekerja di lingkungannya.
• PENYUSUNAN PEDOMAN RISK MANAJEMEN
Proses penyusunan pedoman Risk Manajemen dimulai Bulan Juni 2006 dengan melakukan assessment terbatas untuk bagian-bagian tertentu di Perusahaan.
Manajemen wajib menetapkan suatu sistem pengendalian yang efektif untuk mengamankan asset dan investasi perusahaan. Dalam hal ini faktor penaksiran risiko yang meliputi proses identifikasi, pengukuran dan penyusunan prioritas risiko sangat menentukan dalam rancangan pengendalian yang diperlukan sehingga sesuai dengan respon yang diharapkan. Untuk maksud tersebut, dokumentasi proses risk assessment menjadi penting bagi perusahaan sehingga dapat dilakukan proses revieu secara periodik dan selanjutnya dapat diketahui tingkat efektifitas sistem pengendalian yang dijalankan serta pengelolaan yang tepat atas risiko yang dihadapi perusahaan.
Selanjutnya penentuan strategi yang tepat dalam rangka pencapaian visi dan misi perusahaan menjadi hal yang sangat menentukan dalam merumuskan tujuan dan target-target yang hendak dicapai. Dalam hal rencana kerja dan target-target operasi yang terlalu optimistis tanpa suatu pengelolaan risiko dan rancangan pengendalian internal yang cukup, tentu akan berdampak dalam pelaksanaannya yang pada gilirannya akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Oleh karena itu upaya yang perlu dilakukan dalam hal kebijakan dan pengendalian serta pengelolaan risiko yang dijalankan, sehingga dapat diyakini apakah penetapan strategi dan tujuan dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan telah dirumuskan secara benar dan telah mempertimbangkan hasil penaksiran dan analisa risiko yang cukup serta telah dirancang pengendalian dan pengawasan yang memadai.
SUMBER : http://www.posindonesia.co.id/index.php/profil-perusahaan/good-corporate-governance
Hubungan Industrial Pancasila (Tugas 1 Baru)
Hubungan Industrial adalah suatu subjek yang membahas sikap dan perilaku orang-orang di dalam organisasi kerja (perusahaan) dan mencari sebab-sebab yang menentukan jadinya perilaku tersebut serta mencairkan jawaban terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Sedangkan hubungan industrial pancasila adalah hubungan antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa ( pekerja, pengusaha dan pemerintah) didasarkan atas nilai yang merupakan manifestasi dari keseluruhan sila-sila dari pancasila dan undang-undang dasar 1945 yang tumbuh dan berkembang diatas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Sedangkan peraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh perusahaan yang didalamnya memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan. Yang dimuat dalam peraturan perusahaan terdiri dari hak dan kewajiban perusahaan, hak dan kewajiban karyawan, syarat kerja, tata tertib perusahaan dan jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan. Suatu peraturan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan, dimaksudkan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah apabila peraturan perusahaan tersebut bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan, maka yang berlaku adalah peraturan perundang-undangan tersebut bukan peraturan perusahaan. Cara pengusaha untuk memberitahukan kepada pekerja tentang peraturan perusahaan yaitu pemberitahuan dilakukan dengan cara membagikan salinan peraturan perusahaan kepada setiap pekerja, menempelkan peraturan perusahaan di tempat-tempat yang sangat strategis dan mudah dibaca oleh para pekerja dan memberikan penjelasan langsung kepada para pekerja.
SUMBER :
http://yulandini.wordpress.com/2010/04/07/hubungan-industrial-pancasila/
http://legalakses.com/membuat-peraturan-perusahaan/
http://eightieslovers-rockstar.blogspot.com/2010/03/peraturan-perusahaan.html
SUMBER :
http://yulandini.wordpress.com/2010/04/07/hubungan-industrial-pancasila/
http://legalakses.com/membuat-peraturan-perusahaan/
http://eightieslovers-rockstar.blogspot.com/2010/03/peraturan-perusahaan.html
Langganan:
Postingan (Atom)