Senin, 06 Desember 2010

UTS hari pertama

Tanggal 01 Desember 2010
ini adalah hari saat saya pertama Ujian Tengah Semester

Untuk pertama kalinya saya dan teman-teman sekelas merasakan ujian di universitas.
rasanya sangat berbeda dengan ujian di sekolah dulu.

ujian saat ini sangat menegangkan
pertama kali masuk kelas, suasananya sudah berbeda dengan suasana di sekolah dulu.

pengawas ujian pun tiba,
rasa gugup membuat semua yang sudah saya pelajari menjadi buyar.

mata kuliah pertama adalah pengantar akuntansi
pelajaran yang sangat membingungkan

saat melihat soalnya,
ada 4 butir soal.
saya hanya sanggu mengerjakan 3 soal
teman-temanpun banyak yang merasa kesulitan

karena bagi saya soal ujiannya susah sekali
tapi semoga, saya dan teman-teman tidak ada yang mendapat nilai C

dan semoga ujian berikutnya bisa saya kerjakan dengan lancar dan mendapat nilai A
AMIN YA RABBAL ALAMIN

Selasa, 09 November 2010

ARTIKEL INFLASI (5)


 INFLASI INDONESIA

Indonesia sebagai Negara berkembang, inflasi yang tinggi sangat mungkin terjadi. Menurut sejarah, Indonesia pernah mengalami inflasi yang mencapai 600% pada tahun ’60-an. Pada waktu itu inflasi diakibatkan dari kondisi politik yang tidak menentu, disamping jumlah uang beredar terlalu banyak. Sejak tahun 2008 tingkat inflasi Indonesia mulai menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat inflasi Indonesia sepanjang tahun 2009 mencapai 2,78% jauh di bawah target. Presentase ini merupakan presentase terendah sejak tahun 1999.
            Tingkat inflasi yang rendah sepanjang tahun 2009 disebabkan oleh terjadinya deflasi pada barang-barang yang harganya ditetapkan oleh pemerintah, seperti bahan bakar minyak dan listrik. Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah juga membantu menahan tingkat inflasi, terutama yang disebabkan oleh inflasi barang-barang impor. Tingkat inflasi di Indonesia memang telah mengalami penurunan yang cukup berarti. Namun, pada Mei 2010 tingkat inflasinya naik berkisar 4,16% dan Bank Dunia memperkirakan inflasi Indonesia pada tahun depan akan mencapai 5,4%. Hal ini menandakan Indonesia masih harus berjaga-jaga apabila terjadi kenaikan lagi.

LAPORAN INFLASI (Indeks Harga Konsumen)
Bulan Tahun
Tingkat Inflasi
Mei 2010
4.16 %
April 2010
3.91 %
Maret 2010
3.43 %
Februari 2010
3.81 %
Januari 2010
3.72 %
Desember 2009
2.78 %
November 2009
2.41 %
Oktober 2009
2.57 %
September 2009
2.83 %
Agustus 2009
2.75 %
Juli 2009
2.71 %
Juni 2009
3.65 %
Mei 2009
6.04 %
April 2009
7.31 %
Maret 2009
7.92 %
Februari 2009
8.60 %
Januari 2009
9.17 %
Desember 2008
11.06 %
November 2008
11.68 %




SUMBER : http://kandankilmu.blogspot.com/2010/06/inflasi-indonesia-i-ndonesia-sebagai.html

KOMENTAR :
Artikel ini cukup jelas
karena di dalamnya berisi pengumuman presentasi laju inflasi yang terjadi di Indonesia.
Selain itu, ada tabel yang memberi informasi tentang presentasi laju inflasi setiap bulannya

Sabtu, 06 November 2010

ARTIKEL INFLASI (4)

Di internet telah banyak beredar artikel ataupun makalah tentang inflasi.Itu dikarenakan inflasi memang tidak dapat dipisahkan dari Perekonomian Indonesia.

Definisi Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga umum untuk menaik secara umum dan terus menerus atau juga dapat dikatakan suatu gejala terus naiknya harga-harga barang dan berbagai faktor produksi umum,secara terus-menerus dalam periode tertentu.Perlu diingat bahwa kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi.

Penyebab Inflasi, dapat dibagi menjadi :
1.     Demand Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan permintaan agregat yang melebihi kenaikan penawaran agregat
2.     Supply Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan penawaran agregat yang melebihi permintaan agregat
3.     Demand Supply Inflation, yaiti inflasi yang disebabkan oleh kombinasi antara kenaikan permintaan agregat yang kemudian diikuti oleh kenaikan penawaran agregat,sehingga harga menjadi meningkat lebih tinggi
4.     Supressed Inflation atau Inflasi yang ditutup-tutupi, yaitu inflasi yang pada suatu waktu akan timbul dan menunjukkan dirinya karena harga-harga resmi semakin tidak relevan dalam kenyataan
Penggolongan Inflasi

1. Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi
  • Inflasi Ringan (Di bawah 10% setahun)
  • Inflasi Sedang (antara 10-30% setahun)
  • Inflasi Berat ( antara 50-100% setahun)
  • Hiper Inflasi (di atas 100% setahun)
2. Berdasar Sebab musabab awal dari Inflasi
  • Demand Inflation, karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat
  • Cost Inflation, karena kenaikan biaya produksi
3. Berdasar asal dari inflasi
  • Domestic Inflatuon, Inflasi yang berasal dari dalam negeri
  • Imported Inflation, Inflasi yang berasal dari luar negeri
Dampak Postitif Inflasi
Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar).

Dampak Negatif Inflasi
Pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
SUMBER :


KOMENTAR : Artikel ke empat ini hampir sama dengan artikel pertama.
Masih ada kekurangannya, karena di artikel ini tidak dituliskan bagaimana cara-cara untuk menangani dampak dari inflasi yang terjadi.
Tetapi walaupun begitu, artikel ini cukup menarik untuk di baca.