Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi Eksternal didapat dari :
1. Konsumen
2. Perusahaan yang sudah ada
3. Saluran distribusi
4. Pemerintah
5. Penelitian dan Pengembangan
Orientasi Internal didapat dari :
Tiga Tahap penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu :
1. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan
2. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsurunsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalahmasalahnya
3. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan
Proses inovasi :
1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
3. Menguraikan masalah-masalah
4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang
berhubungan
7. Mencari pemecahan sementara
8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati
9. Bergerak terus jika semuanya baik
10.Mencapai keberhasilan
Peluncuran usaha baru
Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :
• Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau jasa
• Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki
• Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses
• Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi
• Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa
• Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing
• Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa
EVALUASI PELUANG USAHA BARU
Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan.
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
1. Pengetahuan pasar yang tidak memadai
2. Kinerja produk yang salah
3. Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
4. Tidak disadarinya tekanan persaingan
5. Keusangan produk yang terlalu cepat
6. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
7. Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan
SUMBER : http://nurul7892.blogspot.com/2011/10/sumber-peluang-potensial.html
Senin, 31 Oktober 2011
Sumber Peluang Potensial
Sikap yang Benar untuk Memulai Bisnis Sendiri
Bukan suatu hal mudah untuk memulai bisnis sendiri, tetapi sebaliknya, juga bukanlah hal sulit untuk dilakukan. Memulai bisnis pribadi merupakan hal yang menakutkan, dan sekaligus menarik. Di satu sisi, hal ini dapat menimbulkan Resiko besar, sedangkan di sisi lain, kesempatan besar dalam kehidupan juga sedang menanti.
Berikut ini ada beberapa hal, yang mungkin bisa membantu Anda untuk memikirkannya sebelum terjun langsung membuka sebuah bisnis:
1. Carilah jalan dari beberapa cara bisnis konvensional, dan cobalah. Di sini Anda tidak harus, dan memang tidak perlu langsung melakukan cara yang benar bukan? So, Business is Learning by Doing, isn't it?
2. Jadilah orang yang kreatif, fleksibel, dan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi, dengan mendapatkan informasi tentang pangsa pasar, dan peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi, yang sekiranya bisa mempengaruhi pangsa pasar itu.
3. Apa tujuan pribadi Anda untuk berbisnis sendiri ini? Apa yang Anda kehendaki dalam hidup? Jenis penghasilan seperti apa yang Anda inginkan? Di manakah Anda berada 5 tahun, 10 tahun mendatang? Ini semua bisa menyatakan tujuan pribadi Anda, dan ini bukan hal sepele. Anda harus memiliki dan mengetahui tujuan pribadi yang benar-benar penting bagi Anda, karena perlu Anda ketahui, bukankah bisnis itu sendiri merupakan sesuatu yang menuntut?
4. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda sedang melakukan sesuatu yang ingin dilakukan? Apakah Anda bekerja dengan orang-orang yang memang Anda ingin bekerja sama untuk melakukannya? Apakah menurut Anda, kira-kira pengembalian investasi sudah bisa seperti yang diharapkan? Jika ternyata muncul perasaan tidak senang, tidak "mood", maka bisa jadi Anda tidak akan menjadi pengusaha yang baik dan sukses.
5. Punyai ide bisnis yang disertai hasrat membara atau "passion" pribadi untuk segera memulai dan mengoperasikannya. Hasrat pribadi ini semestinya menjadi bagian dari apa yang Anda kehendaki dalamhidup. Jika tidak, jangan harap Anda bisa mengubah semua ide Anda menjadi bisnis yang sukses.
6. Lihat kembali dan pikirkan pengalaman kerja Anda. Pengalaman kerja adalah bagian dari ide bisnis. Jika Anda ingin membuka sebuah bisnis, ada baiknya jika Anda ikut program "on the job training" atau magang kerja lebih dulu di bisnis yang sekiranya Anda inginkan. Seperti di Komunitas TDA ini, ada program "Apprentice"...ini bisa juga dimanfaatkan.
7. Harus berusaha memiliki pengetahuan dasar berbisnis, jangan ngawur atau percaya begitu saja "omongan ngawur" tokoh-tokoh bisnis yang sudah jadi milyarder yang sering bilang, bahwa kalau mau bisnis ya jalanin aja gak perlu mikir. Saya jamin pada akhirnya, jika Anda mengikuti begitu saja "anjuran ngawur" itu, maka Anda akan benarbenar mikir belakangan, dan pusing seribu keliling, akibat bisnis Anda hancur, alias bangkrut dengan hutang melimpah. Ingat, pengetahuan dasar berbisnis ini merupakan salah satu pintu masuk untuk memulai bisnis Anda sendiri. Naluri, perasaan, ataupun intuisi bukanlah pengganti untuk pengetahuan. Jadi Anda harus mau belajar mendalami bisnis dengan ilmu pengetahuan.
8. Bertanyalah pada hati nurani Anda. Apakah Anda ingin mulai membuka bisnis baru itu karena ingin cepat menjadi kaya raya? Apakah Anda ingin cepat menjadi milyarder? Menurut saya, jika Anda ingin memulai bisnis sendiri dengan sikap seperti tersebut, maka itu bukanlah sikap yang benar. Uang memang penting, tetapi itu akan datang kemudian seperti yang Anda inginkan...setelah Anda melakukan usaha keras, tekun, pantang menyerah, dan dengan rasa hasrat membara.
9. Punyai "inner vision", yang mengarahkan Anda untuk melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya! Berikan sesuatu yang dibutuhkan orang. Dengan “inner vision” seperti ini, maka yakinlah Anda akan dihargai orang terus-menerus, meskipun mungkin pada awalnya Anda belum menghasilkan uang yang banyak.
10. Jika Anda sudah memiliki sikap mau melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya, maka ini akan membentuk Anda untuk memiliki komitmen sukses, dan membuat Anda untuk terus melangkah dari keadaan sekarang, untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Dan, pada gilirannya nanti, Anda akan menjadi seorang yang kaya ide, punya visi, dan sanggup menerapkan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain, bahkan orang yang mungkin Anda lihat sebagai sosok terbaik pada saat ini.
SUMBER : http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/e-learning/attachments/042_IdedanPeluangdalamBerwirausaha.pdf
Bukan suatu hal mudah untuk memulai bisnis sendiri, tetapi sebaliknya, juga bukanlah hal sulit untuk dilakukan. Memulai bisnis pribadi merupakan hal yang menakutkan, dan sekaligus menarik. Di satu sisi, hal ini dapat menimbulkan Resiko besar, sedangkan di sisi lain, kesempatan besar dalam kehidupan juga sedang menanti.
Berikut ini ada beberapa hal, yang mungkin bisa membantu Anda untuk memikirkannya sebelum terjun langsung membuka sebuah bisnis:
1. Carilah jalan dari beberapa cara bisnis konvensional, dan cobalah. Di sini Anda tidak harus, dan memang tidak perlu langsung melakukan cara yang benar bukan? So, Business is Learning by Doing, isn't it?
2. Jadilah orang yang kreatif, fleksibel, dan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi, dengan mendapatkan informasi tentang pangsa pasar, dan peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi, yang sekiranya bisa mempengaruhi pangsa pasar itu.
3. Apa tujuan pribadi Anda untuk berbisnis sendiri ini? Apa yang Anda kehendaki dalam hidup? Jenis penghasilan seperti apa yang Anda inginkan? Di manakah Anda berada 5 tahun, 10 tahun mendatang? Ini semua bisa menyatakan tujuan pribadi Anda, dan ini bukan hal sepele. Anda harus memiliki dan mengetahui tujuan pribadi yang benar-benar penting bagi Anda, karena perlu Anda ketahui, bukankah bisnis itu sendiri merupakan sesuatu yang menuntut?
4. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda sedang melakukan sesuatu yang ingin dilakukan? Apakah Anda bekerja dengan orang-orang yang memang Anda ingin bekerja sama untuk melakukannya? Apakah menurut Anda, kira-kira pengembalian investasi sudah bisa seperti yang diharapkan? Jika ternyata muncul perasaan tidak senang, tidak "mood", maka bisa jadi Anda tidak akan menjadi pengusaha yang baik dan sukses.
5. Punyai ide bisnis yang disertai hasrat membara atau "passion" pribadi untuk segera memulai dan mengoperasikannya. Hasrat pribadi ini semestinya menjadi bagian dari apa yang Anda kehendaki dalamhidup. Jika tidak, jangan harap Anda bisa mengubah semua ide Anda menjadi bisnis yang sukses.
6. Lihat kembali dan pikirkan pengalaman kerja Anda. Pengalaman kerja adalah bagian dari ide bisnis. Jika Anda ingin membuka sebuah bisnis, ada baiknya jika Anda ikut program "on the job training" atau magang kerja lebih dulu di bisnis yang sekiranya Anda inginkan. Seperti di Komunitas TDA ini, ada program "Apprentice"...ini bisa juga dimanfaatkan.
7. Harus berusaha memiliki pengetahuan dasar berbisnis, jangan ngawur atau percaya begitu saja "omongan ngawur" tokoh-tokoh bisnis yang sudah jadi milyarder yang sering bilang, bahwa kalau mau bisnis ya jalanin aja gak perlu mikir. Saya jamin pada akhirnya, jika Anda mengikuti begitu saja "anjuran ngawur" itu, maka Anda akan benarbenar mikir belakangan, dan pusing seribu keliling, akibat bisnis Anda hancur, alias bangkrut dengan hutang melimpah. Ingat, pengetahuan dasar berbisnis ini merupakan salah satu pintu masuk untuk memulai bisnis Anda sendiri. Naluri, perasaan, ataupun intuisi bukanlah pengganti untuk pengetahuan. Jadi Anda harus mau belajar mendalami bisnis dengan ilmu pengetahuan.
8. Bertanyalah pada hati nurani Anda. Apakah Anda ingin mulai membuka bisnis baru itu karena ingin cepat menjadi kaya raya? Apakah Anda ingin cepat menjadi milyarder? Menurut saya, jika Anda ingin memulai bisnis sendiri dengan sikap seperti tersebut, maka itu bukanlah sikap yang benar. Uang memang penting, tetapi itu akan datang kemudian seperti yang Anda inginkan...setelah Anda melakukan usaha keras, tekun, pantang menyerah, dan dengan rasa hasrat membara.
9. Punyai "inner vision", yang mengarahkan Anda untuk melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya! Berikan sesuatu yang dibutuhkan orang. Dengan “inner vision” seperti ini, maka yakinlah Anda akan dihargai orang terus-menerus, meskipun mungkin pada awalnya Anda belum menghasilkan uang yang banyak.
10. Jika Anda sudah memiliki sikap mau melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya, maka ini akan membentuk Anda untuk memiliki komitmen sukses, dan membuat Anda untuk terus melangkah dari keadaan sekarang, untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Dan, pada gilirannya nanti, Anda akan menjadi seorang yang kaya ide, punya visi, dan sanggup menerapkan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain, bahkan orang yang mungkin Anda lihat sebagai sosok terbaik pada saat ini.
SUMBER : http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/e-learning/attachments/042_IdedanPeluangdalamBerwirausaha.pdf
Ide Kewirausahaan
Memahami 9 Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha
1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik
Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah
pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis
inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga
pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada
lingkungan yang terbesar.
2. Membuat visi dan misi bisnis
Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang
akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis
dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai
berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena
organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan
bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha
lain yang baru.
3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses
Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain
daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu
yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena
dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara
kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak
membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang
dan belajar atas setiap kegagalan.
4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari
usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.
Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah
disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis
yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi
produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam
perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar
atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan
proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga
membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat
kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk
persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori,
distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga
komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan
tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon
entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen
dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat
menghindari setiap resiko tersebut.
5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari
usaha daripada risiko manajemen.
Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen
yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan
penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan
mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang
terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak
efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi
antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang
terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai
yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan
yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih
banyak lagi permasalahan organisasi.
6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil
Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan
usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya
untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat
dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen,
organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka
kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu
kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian
kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga
bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun
dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.
7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan
sangat penting?
Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan
mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi
karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan
yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking
outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar
pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan
sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat
membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat
diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun
usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat
setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya
bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua
permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan
membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik
untuk usaha dan organisasi anda.
8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan
usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan
yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku,
alat-alat produksi dan lainnya
9. Pemasaran, pelayanan dan product brand
Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau
jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka
akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di
lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan
sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang
merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal
maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik
akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan
baru.
SUMBER : http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/e-learning/attachments/042_Ide%20dan%20Peluang%20dalam%20Berwirausaha.pdf
1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik
Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah
pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis
inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga
pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada
lingkungan yang terbesar.
2. Membuat visi dan misi bisnis
Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang
akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis
dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai
berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena
organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan
bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha
lain yang baru.
3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses
Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain
daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu
yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena
dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara
kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak
membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang
dan belajar atas setiap kegagalan.
4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari
usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.
Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah
disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis
yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi
produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam
perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar
atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan
proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga
membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat
kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk
persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori,
distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga
komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan
tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon
entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen
dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat
menghindari setiap resiko tersebut.
5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari
usaha daripada risiko manajemen.
Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen
yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan
penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan
mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang
terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak
efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi
antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang
terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai
yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan
yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih
banyak lagi permasalahan organisasi.
6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil
Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan
usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya
untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat
dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen,
organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka
kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu
kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian
kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga
bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun
dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.
7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan
sangat penting?
Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan
mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi
karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan
yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking
outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar
pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan
sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat
membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat
diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun
usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat
setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya
bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua
permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan
membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik
untuk usaha dan organisasi anda.
8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan
usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan
yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku,
alat-alat produksi dan lainnya
9. Pemasaran, pelayanan dan product brand
Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau
jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka
akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di
lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan
sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang
merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal
maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik
akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan
baru.
SUMBER : http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/e-learning/attachments/042_Ide%20dan%20Peluang%20dalam%20Berwirausaha.pdf
Doa Untuk Orang-Orang yang Ku Cintai
TUHAN,,
Aku tau Engkau selalu bersama ku
Selalu ada di setiap langkah dan hembusan nafas ku
Tolong kabulkan doa-doa ku
Bukan hanya doa untuk diriku sendiri
Tapi doa untuk orang-orang yang ku cintai
Jagalah mereka TUHAN
Jangan biarkan air mata kesedihan mengalir di pipinya
Berikan mereka selalu kesehatan dan kebahagiaan
Biar aku yang merasakan kesulitan, tetapi jangan untuk mereka
Senyum mereka menjadi satu SEMANGAT untukku
Tiada yang bisa mengalahkan senyuman itu
Engkau tau apa yang aku ingin kan TUHAN
Semoga Engkau mengabulkan semua doa-doa ku
AMIN
*Untuk : Kedua orang tua ku, keluarga besarku dan kekasih ku tercinta
Doa ku selalu untuk kalian. I LOVE THEY
Aku tau Engkau selalu bersama ku
Selalu ada di setiap langkah dan hembusan nafas ku
Tolong kabulkan doa-doa ku
Bukan hanya doa untuk diriku sendiri
Tapi doa untuk orang-orang yang ku cintai
Jagalah mereka TUHAN
Jangan biarkan air mata kesedihan mengalir di pipinya
Berikan mereka selalu kesehatan dan kebahagiaan
Biar aku yang merasakan kesulitan, tetapi jangan untuk mereka
Senyum mereka menjadi satu SEMANGAT untukku
Tiada yang bisa mengalahkan senyuman itu
Engkau tau apa yang aku ingin kan TUHAN
Semoga Engkau mengabulkan semua doa-doa ku
AMIN
*Untuk : Kedua orang tua ku, keluarga besarku dan kekasih ku tercinta
Doa ku selalu untuk kalian. I LOVE THEY
Sabtu, 22 Oktober 2011
Peran Pendidikan Dalam Pembentukan Wirausahawan
Bagaimana peran pendidikan dalam proses pembentukan keentrepreneuran / kewirausahaan? Masih ada perdebatan mengenai masalah ini. Meskipun seorang entrepreneur belajar dari lingkungannya dalam memahami dunia entrepreneurship / wirausaha, namun ada pendapat yang menyatakan bahwa seorang entrepreneur/wirausahawan lebih memiliki streetsmart daripada booksmart. Maksudnya adalah seorang entrepreneur lebih mengutamakan untuk belajar dari pengalaman (streetsmart) dibandingkan belajar dari buku dan pendidikan formal (booksmart). Pandangan ini masih perlu dibuktikan kebenarannya. Jika pendapat tersebut benar maka secara tidak langsung usaha-usaha yang dilakukan untuk mendorong lahirnya jiwa ke-entrepreneur-an / kewirausahaan lewat jalur pendidikan formal pada akhirnya sukar berhasil.
Terhadap pandangan di atas, Churcill (1987) memberi sanggahan terhadap pendapat ini. Menurutnya masalah pendidikan sangatlah penting bagi keberhasilan seorang entrepreneur. Bahkan dia mengatakan bahwa kegagalan pertama bagi seorang entrepreneur adalah karena dia lebih mengandalkan pengalaman daripada pendidikan. Namun disini Churcill juga tidak menganggap remeh arti pengalaman bagi seorang entrepreneur, baginya sumber kegagalan kedua adalah jika seorang entrepreneur hanya bermodalkan pendidikan tetapi miskin pengalaman lapangan. Oleh karena itu perpaduan antara pendidikan dan pengalaman adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan seorang entrepreneur/wirausahawan.
“…the most likely entrepreneurs to fail would be those experience but not education. The 2nd most likely entrepreneurs to fail would be those education but no experience. Conversely, those entrepreneurs who had both experience and education would be associated with the most profitable business enterprises. This makes education issues an important one…”
Menurut Eels (1984) dan Mas’oed (1984), dibandingkan dengan tenaga lain tenaga terdidik S1 memiliki potensi lebih besar untuk berhasil untuk menjadi seorang entrepreneur karena memilki kemampuan penalaran yang telah berkembang dan wawasan berpikir yang luas. Seorang sarjana juga juga memiliki dua peran pokok, pertama sebagai manajer dan kedua sebagai pencetus gagasan. Peran pertama berupa tindakan untuk menyelesaikan masalah, sehingga pengetahuan manajemen dan keteknikan yang memadai mutlak diperlukan. Peran kedua menekankan pada perlunya kemampuan merangkai alternatif-alternatif. Dalam hal ini bekal yang diperlukan berupa pengetahuan keilmuan yang lengkap.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang entrepreneur / wirausahawan yang memiliki potensi sukses adalah mereka yang mengerti kegunaan pendidikan untuk menunjang kegiatan serta mau belajar untuk meningkatkan pengetahuan. Lingkungan pendidikan dimanfaatkan oleh entrepreneur sebagai sarana mencapai tujuan. Adapun pendidikan disini berarti pemahaman suatu masalah yang dilihat dari sudut keilmuan atau teori sebagai landasan berpikir
SUMBER : http://beabusinessman.blogspot.com/2010/01/peranan-pendidikan-dalam-membentuk.html
Terhadap pandangan di atas, Churcill (1987) memberi sanggahan terhadap pendapat ini. Menurutnya masalah pendidikan sangatlah penting bagi keberhasilan seorang entrepreneur. Bahkan dia mengatakan bahwa kegagalan pertama bagi seorang entrepreneur adalah karena dia lebih mengandalkan pengalaman daripada pendidikan. Namun disini Churcill juga tidak menganggap remeh arti pengalaman bagi seorang entrepreneur, baginya sumber kegagalan kedua adalah jika seorang entrepreneur hanya bermodalkan pendidikan tetapi miskin pengalaman lapangan. Oleh karena itu perpaduan antara pendidikan dan pengalaman adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan seorang entrepreneur/wirausahawan.
“…the most likely entrepreneurs to fail would be those experience but not education. The 2nd most likely entrepreneurs to fail would be those education but no experience. Conversely, those entrepreneurs who had both experience and education would be associated with the most profitable business enterprises. This makes education issues an important one…”
Menurut Eels (1984) dan Mas’oed (1984), dibandingkan dengan tenaga lain tenaga terdidik S1 memiliki potensi lebih besar untuk berhasil untuk menjadi seorang entrepreneur karena memilki kemampuan penalaran yang telah berkembang dan wawasan berpikir yang luas. Seorang sarjana juga juga memiliki dua peran pokok, pertama sebagai manajer dan kedua sebagai pencetus gagasan. Peran pertama berupa tindakan untuk menyelesaikan masalah, sehingga pengetahuan manajemen dan keteknikan yang memadai mutlak diperlukan. Peran kedua menekankan pada perlunya kemampuan merangkai alternatif-alternatif. Dalam hal ini bekal yang diperlukan berupa pengetahuan keilmuan yang lengkap.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang entrepreneur / wirausahawan yang memiliki potensi sukses adalah mereka yang mengerti kegunaan pendidikan untuk menunjang kegiatan serta mau belajar untuk meningkatkan pengetahuan. Lingkungan pendidikan dimanfaatkan oleh entrepreneur sebagai sarana mencapai tujuan. Adapun pendidikan disini berarti pemahaman suatu masalah yang dilihat dari sudut keilmuan atau teori sebagai landasan berpikir
SUMBER : http://beabusinessman.blogspot.com/2010/01/peranan-pendidikan-dalam-membentuk.html
Ruang Lingkup dan Proses Terbentuknya Kewirausahaan
1. Disiplin Ilmu Kewirausahaan dan Perkembangannya
Dalam teori ekonomi, studi mengenai kewirausahaan ditekankan pada identifikasi peluang yang terdapat pada peran serta membahas fungsi inovasi dari wirausaha dalam menciptakan kombinasi sumber daya ekonomis sehingga memengaruhi ekonomi agregat. Studi kewirausahaan kemudian berkembang dalam disiplin ilmu lain yang penekanannya pada sang wirausaha sendiri. Dalam bidang ilmu psikologi, misalnya studi kewirausahaan meneliti karakteristik kepribadian wirausaha, sedangkan pada ilmu sosiologi penelitian ditekankan pada pengaruh dari lingkungan sosial dan kebudayaan dalam pembentukan masyarakat wirausaha. Ray dan Ranachandran (1996) menandaskan, walau terdapat perbedaan sudut pandang, penelitian yang dilakukan baik oleh ahli ekonomi, psikologi, dan sosiologi harus tetap bepijak pada kegiatan kewirausahaan serta sebab akibatnya pada tingkat mikro dan makro. Dengan demikian adalah wajar jika studi kewirausahaan dengan penekanan keilmuan yang berbeda itu pada akhirnya akan saling berhubungan dan memengaruhi. Bagian ini menjelaskan teori-teori mengenai proses pembentukan wirausaha. Teori tersebut antara lain: life path change, goal directed behavior, teori outcome expectancy. Terakhir, terdapat acuan komprehensif mengenai teori pembetukan wirausaha yang dipadukan oleh teori-teori sebelumnya. Begitu banyak teori yang telah mengupas persoalan ini, intinya bahwa menjadi wirausaha adalah sebuah proses.
2. Teori Life Path Change
Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua wirausaha lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Banyak orang yang menjadi wirausaha justru tidak memaluli proses yang direncanakan. Antara lain disebabkan oleh:
a. Negative displacement
b. Being between things
c. Having positive pull
3. Teori Goal Directed Behavior
Menurut Wolman (1973), seseorang dapat saja menjadi wirausaha karena termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Teori ini disebut dengan Goal Directed Behavior. Teori ini hendak menggambarkan bagaimana seseorang tergerak menjadi wirausaha, motivasinya dapat terlihat langkah-langkahnya dalam emncapai tujuan (goal directed behavior). Diawali dari adanya dorongan need, kemudian goal directed behavior, hingga tercapainya tujuan. Sedangkan need itu sendiri dari skema muncul karena adanya deficit dan ketidakseimbangan tertentu pada diri individu yang bersangkutan (wirausaha). Seseorang terjun dalam dunia wirausaha diawali dengan adanya kebutuhankebutuhan, ini mendorong kegiatan-kegiatan tertentu, yang ditujukan pada pencapaian tujuan. Dari kacaata teori need dan motivasi tingkah laku, seperti menemukan kesempatan berusaha, sampai mendirikan dan melembagakan usahanya merupakan goal directed behavior. Sedangkan goal tujuannya adalah mempertahankan dan memperbaiki kelangsungan hidu wirausaha.
4. Teori Outcome Expectancy
Bandura (1986) menyatakan bahwa outcome expectancy bukan suatu perilaku tetapi keyakinan tentang konskuensi yang diterima setelah seseorang melakukan suatu tindakan tertentu. ...judgement about likely consequences of specific behaviors in particular situations. (Bandura, 1986:82) Dari definisi di atas, outcome expectancy dapat diartikan sebagai keyakinan seseorang mengenai hasil yan akan diperolehnya jika ia melaksanakan suatu perilaku tertentu, yaitu perilaku yang menunjukkan keberhasilan.
5. Tujuan Pembentukan Wirausaha
Teori-teori diatas sudah menjelaskan mengenai bagaimana proses seseorang dapat menjadi wirausaha. Walau teori tersebut masing-masing berdiri sendiri, sebenarnya ke empat teori tersebut saling mengisi. Dengan memadukan ke empat teori tersebut dapat menjadi model tahapan pembentukan yang sifatnya lebih komprehensif. Tahapan tersebut adalah:
a. Deficit equilibrium
b. Pengambilan keputusan menjadi wirausaha
c. Goal Directed Behavior
d. Pencapaian Tujuan
SUMBER : http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/elearning/attachments/038_RuangLingkupdanProsesTerbentuknyaKewirausahaan.pdf
Dalam teori ekonomi, studi mengenai kewirausahaan ditekankan pada identifikasi peluang yang terdapat pada peran serta membahas fungsi inovasi dari wirausaha dalam menciptakan kombinasi sumber daya ekonomis sehingga memengaruhi ekonomi agregat. Studi kewirausahaan kemudian berkembang dalam disiplin ilmu lain yang penekanannya pada sang wirausaha sendiri. Dalam bidang ilmu psikologi, misalnya studi kewirausahaan meneliti karakteristik kepribadian wirausaha, sedangkan pada ilmu sosiologi penelitian ditekankan pada pengaruh dari lingkungan sosial dan kebudayaan dalam pembentukan masyarakat wirausaha. Ray dan Ranachandran (1996) menandaskan, walau terdapat perbedaan sudut pandang, penelitian yang dilakukan baik oleh ahli ekonomi, psikologi, dan sosiologi harus tetap bepijak pada kegiatan kewirausahaan serta sebab akibatnya pada tingkat mikro dan makro. Dengan demikian adalah wajar jika studi kewirausahaan dengan penekanan keilmuan yang berbeda itu pada akhirnya akan saling berhubungan dan memengaruhi. Bagian ini menjelaskan teori-teori mengenai proses pembentukan wirausaha. Teori tersebut antara lain: life path change, goal directed behavior, teori outcome expectancy. Terakhir, terdapat acuan komprehensif mengenai teori pembetukan wirausaha yang dipadukan oleh teori-teori sebelumnya. Begitu banyak teori yang telah mengupas persoalan ini, intinya bahwa menjadi wirausaha adalah sebuah proses.
2. Teori Life Path Change
Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua wirausaha lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Banyak orang yang menjadi wirausaha justru tidak memaluli proses yang direncanakan. Antara lain disebabkan oleh:
a. Negative displacement
b. Being between things
c. Having positive pull
3. Teori Goal Directed Behavior
Menurut Wolman (1973), seseorang dapat saja menjadi wirausaha karena termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Teori ini disebut dengan Goal Directed Behavior. Teori ini hendak menggambarkan bagaimana seseorang tergerak menjadi wirausaha, motivasinya dapat terlihat langkah-langkahnya dalam emncapai tujuan (goal directed behavior). Diawali dari adanya dorongan need, kemudian goal directed behavior, hingga tercapainya tujuan. Sedangkan need itu sendiri dari skema muncul karena adanya deficit dan ketidakseimbangan tertentu pada diri individu yang bersangkutan (wirausaha). Seseorang terjun dalam dunia wirausaha diawali dengan adanya kebutuhankebutuhan, ini mendorong kegiatan-kegiatan tertentu, yang ditujukan pada pencapaian tujuan. Dari kacaata teori need dan motivasi tingkah laku, seperti menemukan kesempatan berusaha, sampai mendirikan dan melembagakan usahanya merupakan goal directed behavior. Sedangkan goal tujuannya adalah mempertahankan dan memperbaiki kelangsungan hidu wirausaha.
4. Teori Outcome Expectancy
Bandura (1986) menyatakan bahwa outcome expectancy bukan suatu perilaku tetapi keyakinan tentang konskuensi yang diterima setelah seseorang melakukan suatu tindakan tertentu. ...judgement about likely consequences of specific behaviors in particular situations. (Bandura, 1986:82) Dari definisi di atas, outcome expectancy dapat diartikan sebagai keyakinan seseorang mengenai hasil yan akan diperolehnya jika ia melaksanakan suatu perilaku tertentu, yaitu perilaku yang menunjukkan keberhasilan.
5. Tujuan Pembentukan Wirausaha
Teori-teori diatas sudah menjelaskan mengenai bagaimana proses seseorang dapat menjadi wirausaha. Walau teori tersebut masing-masing berdiri sendiri, sebenarnya ke empat teori tersebut saling mengisi. Dengan memadukan ke empat teori tersebut dapat menjadi model tahapan pembentukan yang sifatnya lebih komprehensif. Tahapan tersebut adalah:
a. Deficit equilibrium
b. Pengambilan keputusan menjadi wirausaha
c. Goal Directed Behavior
d. Pencapaian Tujuan
SUMBER : http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/elearning/attachments/038_RuangLingkupdanProsesTerbentuknyaKewirausahaan.pdf
Sikap dan Sifat Wirausaha
SIKAP WIRAUSAHA
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya. Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.
Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
SIFAT dan CIRI-CIRI WIRAUSAHA
1. Percaya Diri.
Wataknya : Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Berorientasikan tugas dan hasil.
Wataknya : Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif.
3. Pengambil Resiko.
Wataknya : Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.
4. Kepemimpinan.
Wataknya : Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
5. Keorisinilan.
Wataknya : Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
6. Berorientasi ke masa depan.
Wataknya : Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan.
7. Jujur dan tekun.
Wataknya : Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja
SUMBER : id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya. Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.
Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
SIFAT dan CIRI-CIRI WIRAUSAHA
1. Percaya Diri.
Wataknya : Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Berorientasikan tugas dan hasil.
Wataknya : Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif.
3. Pengambil Resiko.
Wataknya : Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.
4. Kepemimpinan.
Wataknya : Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
5. Keorisinilan.
Wataknya : Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
6. Berorientasi ke masa depan.
Wataknya : Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan.
7. Jujur dan tekun.
Wataknya : Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja
SUMBER : id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
Ketika Rasa Tidak Suka Berubah Menjadi Mimpi yang Indah
Awal melihat laki-laki itu, yang ada di pikaran ku hanya 1 kata yang pantas untuknya yaitu "SOMBONG".
Melihat cara ia berjalan dan memandang orang lain memang seperti orang angkuh yang tidak ada sifat ramah sedikitpun.mnSetiap kali melihatnya, rasa tidak suka ku muncul.
Tetapi pada suatu saat, aq ingin minum obat. Tetapi saat aku membuka bungkus obat itu, tiba-tiba obatnya terjatuh tepat di samping kaki laki-laki angkuh itu. Mau tidak mau aku harus memanggilnya untuk mengambilkan obat ku. Tidak disangka, suara sautannya begitu lembut. " Oh mana obatnya? " itulah kata-kata yang pertama kai aku dengar dari mulutnya.
Sifat angkuh yang aku bayangkan seketika hilang. Dengan ramahnya ia memberikan obat ku yang terjatuh tepat di samping kakinya.
Setelah kejadian ini, aku memimpikan dia. Di dalam mimpi ku, dia mengajak ku untuk pulang bersama. Tetapi aku menolaknya. Sontak aku terbangun dari mimpi indah itu.
Sampai sekarang aku memikirkan arti dari semua ini. Awal bernilai negatif tetapi sekarang bernilai positif. Semoga ini hanya sebuah MIMPI INDAH ^_^.
Melihat cara ia berjalan dan memandang orang lain memang seperti orang angkuh yang tidak ada sifat ramah sedikitpun.mnSetiap kali melihatnya, rasa tidak suka ku muncul.
Tetapi pada suatu saat, aq ingin minum obat. Tetapi saat aku membuka bungkus obat itu, tiba-tiba obatnya terjatuh tepat di samping kaki laki-laki angkuh itu. Mau tidak mau aku harus memanggilnya untuk mengambilkan obat ku. Tidak disangka, suara sautannya begitu lembut. " Oh mana obatnya? " itulah kata-kata yang pertama kai aku dengar dari mulutnya.
Sifat angkuh yang aku bayangkan seketika hilang. Dengan ramahnya ia memberikan obat ku yang terjatuh tepat di samping kakinya.
Setelah kejadian ini, aku memimpikan dia. Di dalam mimpi ku, dia mengajak ku untuk pulang bersama. Tetapi aku menolaknya. Sontak aku terbangun dari mimpi indah itu.
Sampai sekarang aku memikirkan arti dari semua ini. Awal bernilai negatif tetapi sekarang bernilai positif. Semoga ini hanya sebuah MIMPI INDAH ^_^.
Minggu, 09 Oktober 2011
Story Of My Life
Aku terlahir sebagai bayi perempuan ketiga hasil buah cinta orang tua ku.
"BAMBANG RIYADI dan SRI PURWANINGSIH"
07 Agustus 1992 pukul 19.30 aku terlahir ke dunia
Merasakan kebebasan setelah 9 bulan berada di rahim ibu dengan ruang gerak yang terbatas
Aku mempunyai 2 kakak perempuan yang sangat menyayangi ku
"RIZKI EDIKAWATI dan MELINDA SARI AGUSTIN"
Pada saat umur ku 4 tahun, ibu melahirkan adik laki-laki pertama untuk ku dan untuk kedua kakak ku
Sampai saat aku berumur 11 tahun, aku mempunyai adik laki-laki kedua
"BAGAS ARIYADI SAPUTRA dan MUHAMMAD PANCA PERMANA"
Merekalah adik-adik ku yang menambah keramaian di keluarga ku
Saat ini usia ku 19 tahun
Aku lah pembimbing adik-adik ku sekarang
2 kakak ku sudah menikah dan tinggal bersama suami mereka
Aku seorang mahasiswi di Universitas Gunadarma
Aku bertekat untuk terus menggali ilmu lebih dalam lagi dan yang terpenting aku bisa menjadi inspirasi dan contoh yang baik untuk kedua adik ku
Inilah aku "NURUL ULFAH TRIANGGRENI" dan cerita singkat kehidupan ku
Kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dengan keluarga
Semoga keluarga ku selalu dipenuhi dengan CINTA DAN KEDAMAIAN
AMIN YA ROBBAL ALAMIN
I LOVE MY FAMILY
"BAMBANG RIYADI dan SRI PURWANINGSIH"
07 Agustus 1992 pukul 19.30 aku terlahir ke dunia
Merasakan kebebasan setelah 9 bulan berada di rahim ibu dengan ruang gerak yang terbatas
Aku mempunyai 2 kakak perempuan yang sangat menyayangi ku
"RIZKI EDIKAWATI dan MELINDA SARI AGUSTIN"
Pada saat umur ku 4 tahun, ibu melahirkan adik laki-laki pertama untuk ku dan untuk kedua kakak ku
Sampai saat aku berumur 11 tahun, aku mempunyai adik laki-laki kedua
"BAGAS ARIYADI SAPUTRA dan MUHAMMAD PANCA PERMANA"
Merekalah adik-adik ku yang menambah keramaian di keluarga ku
Saat ini usia ku 19 tahun
Aku lah pembimbing adik-adik ku sekarang
2 kakak ku sudah menikah dan tinggal bersama suami mereka
Aku seorang mahasiswi di Universitas Gunadarma
Aku bertekat untuk terus menggali ilmu lebih dalam lagi dan yang terpenting aku bisa menjadi inspirasi dan contoh yang baik untuk kedua adik ku
Inilah aku "NURUL ULFAH TRIANGGRENI" dan cerita singkat kehidupan ku
Kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dengan keluarga
Semoga keluarga ku selalu dipenuhi dengan CINTA DAN KEDAMAIAN
AMIN YA ROBBAL ALAMIN
I LOVE MY FAMILY
Motivasi Berwirausaha
•Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.
•Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
•Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
•Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
•Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
•Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
•Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.
•Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
SUMBER : http://adesyams.blogspot.com/2009/06/faktor-faktor-motivasi-berwirausaha.html
•Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
•Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
•Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
•Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
•Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
•Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.
•Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
SUMBER : http://adesyams.blogspot.com/2009/06/faktor-faktor-motivasi-berwirausaha.html
LULUS D3 BK
Banyak berbagai keinginan dan pilihan untuk mengambil sebuah langkah baru setelah lulus kuliah,,
1. Hanya mencari kerja, bukan menciptakan lapangan kerja
Sebagian besar orang pasti memilih pilihan ini, karena kebanyakan tujuan utama seseorang kuliah adalah agar mudah mendapatkan pekerjaan. Setelah lulus kuliah, mereka akan mencoba melamar pekerjaan diperusahaan-perusahaan yang terbaik bagi mereka.
2. Membuka usaha sendiri
Pilihan ini cukup baik, tetapi setelah kuliah sangat kecil harapan untuk membuka usaha sendiri. Walaupun saat kuliah dipelajari kiat-kiat dalam berwirausaha, tapi tanpa adanya modal tidak akan bisa terbangun sebuah usaha.
Pilihan saya sendiri setelah lulus D3BK adalah mencari pekerjaan agar saya bisa mengumpulkan banyak uang setelah itu saya akan membangun sebuah usaha bersama orang tua saya. Itulah pilihan saya, semoga bisa tercapai dengan lancar. AMIN
Bagaimanakah pilihan Anda?
1. Hanya mencari kerja, bukan menciptakan lapangan kerja
Sebagian besar orang pasti memilih pilihan ini, karena kebanyakan tujuan utama seseorang kuliah adalah agar mudah mendapatkan pekerjaan. Setelah lulus kuliah, mereka akan mencoba melamar pekerjaan diperusahaan-perusahaan yang terbaik bagi mereka.
2. Membuka usaha sendiri
Pilihan ini cukup baik, tetapi setelah kuliah sangat kecil harapan untuk membuka usaha sendiri. Walaupun saat kuliah dipelajari kiat-kiat dalam berwirausaha, tapi tanpa adanya modal tidak akan bisa terbangun sebuah usaha.
Pilihan saya sendiri setelah lulus D3BK adalah mencari pekerjaan agar saya bisa mengumpulkan banyak uang setelah itu saya akan membangun sebuah usaha bersama orang tua saya. Itulah pilihan saya, semoga bisa tercapai dengan lancar. AMIN
Bagaimanakah pilihan Anda?
Langganan:
Postingan (Atom)