Minggu, 24 Oktober 2010

Aku dan Kehidupanku

Aku dan Kehidupan Ku
Pada hari Jumat tanggal 7 Agustus tahun 1992 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Mekarsari Bekasi, lahir seorang bayi perempuan dari hasil pernikahan sepasang suami istri yang hidup sederhana yaitu Bambang Riyadi dan Sri Purwaningsih. Bayi itu diberi nama Nurul Ulfah Trianggreni. Dan itu adalah aku yang sekarang sudah tumbuh dewasa.
Aku anak ketiga dari lima bersaudara. Kedua kakakku sudah menikah dan tinggal berpisah dari orangtua. Saat ini aku, ayah, ibu dan adik-adik ku tinggal di Jalan Bintara 12A nomor 45, RT: 002 RW: 009 Bintara, Bekasi Barat.
Aku berasal dari keluarga sederhana. Ayah bekerja sebagai Pegawai Negeri dan ibu membuka usaha catering di rumah. Ayah dan ibu menikah pada tanggal 7 Maret 1980. Sekarang sudah mempunyai lima orang anak.
Aku adalah siswa lulusan dari SMK DIPONEGORO Jakarta angkatan 2010. Awalnya setelah lulus SMK aku ingin langsung bekerja. Karena aku ingin mempunyai penghasilan sendiri dan bisa memberikan sebagian penghasilanku kepada orang tua dan adik-adikku.
Tetapi ayah tidak menyetujuinya. Ayah menyuruhku untuk kuliah. Karena ayah ingin aku mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Aku yakin apa yang ayah minta pasti terbaik untukku. Jadi aku memutuskan untuk kuliah. Sekarang aku kuliah di Universitas Gunadarma jurursan manajemen keuangan kelas 1DD03. Ayah juga yang meminta aku untuk mengambil jurusan manajemen keuangan, karena ayah sekarang bekerja di bidang keuangan. Ayah ingin aku menjadi sepertinya dan aku berniat untuk menjadi seperti apa yang ayah inginkan.
Aku bercita-cita ingin menjadi pengusaha restoran yang mempunyai cabang lebih dari satu. Alasannya karena aku ingin membuat orangtua ku bahagia, terutama ibu. Aku ingin mempunyai restoran untuk ibu. Ibu ingin sekali mempunyai restoran, tetapi karena belum ada rezeki, sekarang ibu hanya membuka usaha catering di rumah. Itupun jika lagi ada pesanan saja. Untuk itu aku akan mewujudkan keinginan ibu.
Aku punya pengalaman baik, buruk dan berkesan. Aku akan ceritakan satu per satu. Pengalaman baik yang pernah aku alami yaitu saat aku mulai bisa mengendarai sepeda motor. Dari SMP aku ingin sekali bisa mengendarai sepeda motor, karena aku melihat teman-temanku yang sudah bisa mengendarai sepeda motor. Karena itu aku nekad untuk mencoba mengendarai sepeda motor. Tanpa sepengetahuan orangtuaku, aku mencoba belajar mengendarai sepeda motor milik temanku. Orangtuaku sangat tidak memperbolehkan aku untuk mengendarai sepeda motor, tetapi aku tetap nekad. Syukur aku tidak pernah terjatuh saat belajar mengendarai sepeda motor dan sekarang aku sudah bisa mengendarai sepeda motor. Ini salah satu pengalaman baik yang pernah aku alami.
Pengalaman buruk dalam hidupku, aku pernah dicakar oleh seekor kucing saat aku sedang duduk dikursi panjang yang tinggi bersama teman-teman. Aku tidak tahu kalau di bawah kursi itu ada seekor kucing. Saat aku menggoyang-goyangkan kakiku, tanpa sengaja kakiku menyentuh kucing itu. Akhirnya kakiku dicakar oleh kucing itu sehingga banyak keluar darah. Selain itu, pengalaman burukku masih bersangkutan dengan seekor kucing. Dulu pernah ada dua ekor kucing yang sedang kejar-kejaran. Tiba-tiba salah satu kucing melompat ke punggungku dan tidak mau melepaskan cakarannya. Alhasil aku kaget dan langsung teriak menangis. Akhirnya kucing itu melepaskan cakarannya. Karena kejadian buruk itu, cakaran kucing itu masih berbekas di kaki dan punggungku. Sekarang akupun sangat takut dengan kucing.
Di hidupku tidak hanya ada pengalaman baik dan buruk, tetapi ada juga pengalaman berkesan. Saat aku merayakan ulang tahunku yang ke 17 tahun pada tanggal 7 Agustus 2009. Hari itu sangat berkesan untukku, karena banyak teman-teman yang datang menghadiri acara ulang tahunku dan pastinya banyak hadiah untukku. Aku sangat berterimakasih kepada kedua orangtuaku dan seluruh keluargaku yang membuat acara ulang tahun ini. Ini adalah pengalaman yang sangat berkesan untukku, karena pengalaman ini tidak akan terulang lagi. Itu semua adalah cerita dari pengalaman-pengalamanku.
Aku anak perempuan terakhir yang masih menuntut ilmu. Disinilah aku membuktikan kepada orangtuaku, kalau aku bisa menjadi anak perempuan terakhir yang bisa dibanggakan. Aku mempunyai prestasi saat masih duduk di bangku sekolah. Prestasi yang aku dapat, syukur alhamdulliah aku selalu mendapat peringkat satu di kelas. Aku juga menjadi peringkat satu dalam Ujian Nasional Kejuruan dan mendapat beasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Tetapi aku tidak mengambil beasiswa itu karena aku sudah terlanjur mendaftar kuliah di Universitas Gunadarma.
Selain di bidang pendidikan aku juga pernah menjadi juara satu dalam lomba tari di sekolah. Aku sangat suka menari. Senang sekali aku bisa juara pada saat itu, walaupun hanya perlombaan antar sekolah. Tetapi itu menjadi suatu kebanggaan untukku.
Inilah cerita ku dan kehidupanku. Susah senang aku menjalani hidup ini. Tetapi aku tidak akan menyerah sampai di sini. Aku akan terus berjuang untuk menjadi yang terbaik bagi semua yang aku sayang dan yang menyayangiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar